"Alamak, lagi-lagi tumpukan dokumen ini," keluh Pak Budi (bukan nama sebenarnya untuk melindungi privacy) sambil menyeruput kopi tubruk paginya. Sebagai underwriter di salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Jakarta, pagi-pagi ia sudah dihadapkan dengan 15 permohonan surety bond yang menunggu untuk diproses. Setiap permohonan disertai setidaknya lima dokumen pendukung—mulai dari akta perusahaan, NIB, SIUJK, sampai laporan keuangan yang tebalnya bisa puluhan halaman.
"Dengan
cara manual begini, sehari paling banter saya selesaikan lima permohonan. Itu
pun kalau tidak ada yang urgent," gumamnya. Belum lagi masalah klasik
yang sering dihadapi: data dalam akta tidak cocok dengan SIUP, alamat di NIB
berbeda tipis dengan yang tercantum di laporan keuangan, atau angka-angka rasio
keuangan yang harus dihitung manual.
Situasi Pak Budi
ini tidak sendirian. Di balik gemerlap transformasi digital Indonesia, banyak
profesional underwriting dan kepatuhan masih bergulat dengan proses manual yang
melelahkan dan rentan kesalahan. Dokumen mungkin sudah berbentuk PDF, tapi prosesnya
masih "zaman baheula".
"PDF Doang Mah
Belum Digital"
Sebagian besar isi
dokumen digital yang kita gunakan hanyalah terkubur dalam format yang hanya
bisa dibaca manusia tetapi tidak bisa "dimengerti" komputer.
Akibatnya?
- Seorang underwriter rata-rata menghabiskan 65% waktu
kerjanya hanya untuk membaca dan meng-copy paste informasi
- Dalam satu dokumen akta perusahaan, rata-rata ada 2-3
informasi penting yang terlewat saat diekstrak secara manual
- Kesalahan perhitungan rasio keuangan terjadi dalam 1 dari
7 aplikasi yang diproses
- Proses yang harusnya selesai dalam hitungan jam bisa
berlarut-larut hingga berhari-hari, terutama untuk kasus non-standar
"Waktu
saya ikut tender proyek BUMN tahun lalu, permohonan surety bond saya tertunda
hampir seminggu gara-gara ada perbedaan ejaan nama perusahaan di dokumen
pendukung. Padahal cuma beda 'PT.' dan 'PT' doang!" cerita Pak Hendra
(juga bukan nama sebenarnya, untuk melindungi privacy beliau), kontraktor dari
Surabaya yang sering berurusan dengan dokumen jaminan.
Riset menunjukkan
bahwa industri asuransi di kawasan Asia Tenggara rata-rata masih membelanjakan
30-40% biaya operasionalnya hanya untuk proses verifikasi dokumen. Bayangkan
efisiensi yang bisa dicapai kalau angka ini bisa dipangkas!
Kenalan dengan AI
Pintar yang Membuat Dokumen "Hidup"
Dokumen
"hidup" bukanlah dokumen yang bisa bergerak—tapi dokumen yang datanya
bisa "berbicara" dengan sistem. Bayangkan jika akta perusahaan bisa
otomatis memberi tahu Anda tentang perubahan direksi, atau laporan keuangan
yang langsung menghitung sendiri rasio-rasio pentingnya.
Portal e-Polis
dari #SPA hadir dengan AI Assistant yang dirancang khusus untuk kebutuhan dunia
underwriting dan kepatuhan di Indonesia.
Tidak seperti AI
generatif yang sering ngawur kalau berurusan dengan angka, AI Assistant e-Polis
punya keunggulan khusus.
"Kalau
pakai AI generatif biasa untuk analisis laporan keuangan, itu seperti menyuruh
tukang bakso jualan sate—bisa sih, tapi bukan keahliannya," jelas Pak
Budi yang juga gemar ngulik AI generatif. "AI generatif itu jago
bahasa, tapi payah soal angka dan tabel."
AI dari Portal
e-Polis bekerja dengan cara yang sangat berbeda:
- Tidak Asal Comot Alih-alih memindai dokumen secara
umum, sistem menggunakan template khusus yang disesuaikan dengan format
dokumen standar di Indonesia. Ketika sebuah akta perusahaan diunggah, AI
langsung tahu bagian mana yang berisi informasi tentang identitas perusahaan,
struktur kepemilikan, atau perubahan anggaran dasar.
- Punya "Kamus Lokal" Komprehensif AI
dilengkapi database istilah hukum dan bisnis khas Indonesia, termasuk
berbagai variasi penulisan yang umum ditemukan. Misalnya, sistem tahu
bahwa "Perseroan Terbatas", "PT", dan "P.T."
merujuk pada entitas yang sama.
- Validasi Berlapis Setiap informasi yang diekstrak
melewati beberapa lapis verifikasi, termasuk pengecekan format,
konsistensi internal, dan perbandingan dengan data eksternal.
Jago Matematika,
Bukan Cuma Jago Bacot
Keunggulan utama
AI Assistant e-Polis dibanding AI generatif biasa adalah kemampuannya dalam
mengolah data numerik dan tabel. Kebanyakan AI generatif sering kali:
- Kesulitan membaca struktur tabel kompleks
- Melakukan kesalahan perhitungan matematis sederhana
- Bingung dengan format angka dan mata uang yang
berbeda-beda
- Gagal mengenali hubungan antar angka dalam laporan
keuangan
"Waktu
pertama kali mencoba AI generatif untuk analisis laporan keuangan, hasilnya
kacau. Current ratio yang seharusnya 1,5 jadi 2,1! Untung ketahuan sebelum jadi
masalah," kenang Pak Budi.
AI Assistant
e-Polis mengatasi masalah ini dengan pendekatan khusus:
- Mesin Komputasi Terpisah Untuk perhitungan numerik,
sistem tidak mengandalkan model bahasa, tetapi menggunakan mesin komputasi
khusus yang dioptimalkan untuk presisi matematika.
- Pengenalan Tabel Canggih AI menggunakan algoritma
pengenalan tabel yang mampu memahami struktur kompleks laporan keuangan
Indonesia, termasuk berbagai format neraca dan laporan laba rugi yang
digunakan di industri berbeda.
- Pemahaman Standar Akuntansi Indonesia Sistem
dilatih khusus untuk memahami PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan)
dan standar serta ketentuan yang berlaku di Indonesia.
Tak heran,
analisis keuangan AI Assistant e-Polis memberikan hasil yang sangat akurat—jauh
melampaui AI generatif yang rata-rata hanya 80-85%
Disesuaikan dengan
Kebutuhan Lokal
Salah satu
keunggulan sistem AI Assistant e-Polis adalah fleksibilitasnya yang bisa
disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan konteks bisnis Indonesia.
Untuk Dokumen
Legal:
- Bisa Pilih Fokus Ekstraksi Tim
underwriting bisa menetapkan prioritas informasi yang ingin diekstrak:
- "Mode Grup Usaha" untuk
fokus pada struktur kepemilikan dan afiliasi
- "Mode Kepatuhan" untuk
fokus pada perizinan dan aspek regulasi
- "Mode Historis" untuk
menelusuri perubahan anggaran dasar
- Setelan Keketatan Validasi Tingkat
keketatan pengecekan ketidaksesuaian bisa diatur:
- Ketat untuk surety bond bernilai
besar atau sector berisiko tinggi
- Standar untuk transaksi normal
- Fleksibel untuk dokumen dari daerah
yang format dokumennya sering bervariasi
Untuk Analisis
Keuangan:
- Mengerti Berbagai Standar Laporan Sistem bisa
mengenali dan menganalisis berbagai format laporan keuangan:
- Laporan audit lengkap sesuai PSAK
- Laporan sederhana UMKM
- Laporan in-house untuk perusahaan
yang belum memiliki laporan teraudit
- Indikator Keuangan yang Bisa Disesuaikan Threshold
untuk berbagai rasio keuangan bisa diatur sesuai kebijakan perusahaan dan
sektor bisnis, misalnya untuk ilustrasi:
- Current ratio minimal 1,2 untuk
konstruksi, tapi bisa 1,0 untuk manufaktur
- Debt-to-equity maksimal 3,0 untuk
proyek infrastruktur, tapi 2,0 untuk perdagangan
Fitur Unggulan yang
Bikin Underwriter Makin Pede
AI Assistant pada
Portal e-Polis menawarkan beberapa kemampuan canggih yang membuat pekerjaan
underwriter jauh lebih produktif:
- Jago OCR Dokumen Lokal Sistem mampu membaca dengan
akurat berbagai dokumen khas Indonesia—mulai dari akta notaris dengan
format baku, dokumen NIB dari OSS, hingga SIUJK, dokumen tender, dsb—bahkan
dari hasil scan dengan kualitas sedang.
- Ekstraksi Data yang Tajam Langsung
mengurai dan menyajikan informasi penting dari dokumen:
- Identitas lengkap perusahaan dan
perubahan terbarunya
- Riwayat kepemilikan dan struktur
grup usaha
- Riwayat proyek dari dokumen SPK atau
kontrak
- Analisis kapasitas dari dokumen
penawaran
- Dsb
- Radar Ketidaksesuaian Secara otomatis membandingkan
informasi antar dokumen dan menandai perbedaan yang perlu diperhatikan,
dengan mempertimbangkan:
- Perbedaan ejaan atau singkatan yang
wajar (seperti Jl. dan Jalan)
- Perubahan yang konsisten dengan
timeline dokumen
- Perbedaan signifikan yang
menunjukkan potensi masalah
- Dsb.
- Analisis Keuangan Komprehensif Tak hanya
membaca angka, tapi memahami makna dalam konteks bisnis Indonesia:
- Mengenali berbagai format laporan
keuangan
- Menstandarisasi data untuk analisis
konsisten
- Mendeteksi anomali yang menunjukkan
risiko potensial
- Dsb
Dampak Nyata, Bukan
Cuma Wacana
Penerapan AI
Assistant Portal e-Polis memberikan hasil konkret bagi penggunanya:
- Pemrosesan dokumen yang tadinya 2-3 jam per aplikasi, kini
selesai dalam 20-30 menit
- Tingkat kesalahan turun dari sekitar 10% menjadi kurang
dari 1%
- Kapasitas proses meningkat 3-4 kali lipat tanpa tambahan
staf
- Konsistensi keputusan underwriting meningkat signifikan
Dengan AI
Assistant, dokumen yang formatnya beragam dapat diproses dengan akurat tanpa
mengorbankan kehati-hatian.
Langkah Praktis
Memanfaatkan AI untuk Dokumen
Tertarik mencoba?
Berikut langkah nyata yang bisa dilakukan perusahaan asuransi atau penjaminan
untuk mengadopsi teknologi AI dokumen:
- Identifikasi bagian mana dari proses dokumen yang paling
menyita waktu dan rawan kesalahan. Apakah verifikasi akta? Perhitungan
rasio keuangan? Atau pengecekan SIUJK dan dokumen tender?
- Cari solusi AI yang benar-benar memahami konteks bisnis
Indonesia, seperti Portal e-Polis, yang dirancang khusus untuk kebutuhan
underwriting dan kepatuhan lokal.
- Terapkan untuk satu jenis dokumen atau satu lini produk
terlebih dahulu. Misalnya, mulai dari analisis laporan keuangan untuk
surety bond nilaikecil, baru kemudian perluas ke dokumen legal dan produk
lain.
- Jangan lupa melibatkan staf underwriting dan kepatuhan
dalam proses persiapan. Pengalaman mereka sangat berharga untuk
mengoptimalkan sistem.
- Buat KPI yang terukur untuk implementasi: berapa persen
pengurangan waktu proses, peningkatan akurasi, atau pertumbuhan kapasitas
yang diharapkan.
Kesalahan terbesar
dalam implementasi adalah langsung 'all in'. Lebih baik bertahap tapi solid.
Masa Depan yang Makin
Canggih
Bagaimana dokumen
digital akan berkembang dalam beberapa tahun ke depan? Beberapa tren yang sudah
mulai terlihat:
- AI yang semakin memahami konteks lokal dan regional
Indonesia
- Kemampuan analisis antar wilayah dan benchmark industri
otomatis
- Integrasi dengan data publik (seperti Direktorat Jenderal
AHU, OJK, dan lainnya)
- Analisis prediktif berdasarkan data historis untuk
proyeksi risiko
Cerita Akhir Pak Budi
Kembali ke Pak
Budi, underwriter kita di awal cerita. Tiga bulan setelah perusahaannya
mengimplementasikan Portal e-Polis dengan AI Assistant, pekerjaannya berubah
drastis. Pagi itu, ia menikmati kopinya dengan santai sambil melihat dashboard
yang menunjukkan 12 dari 15 aplikasi surety bond sudah diproses otomatis oleh
sistem.
"Dulu saya
menghabiskan waktu untuk membaca dan mengentry data. Sekarang saya punya waktu
untuk benar-benar menganalisis risiko dan mengembangkan produk baru,"
ujarnya puas.
Yang lebih
penting, kantor-kantor cabang yang dulu sering kewalahan dengan dokumen
kompleks kini bisa memproses aplikasi dengan standar yang sama dengan kantor
pusat.
Dokumen digital
yang "hidup" bukan lagi konsep futuristik—ini adalah teknologi yang
telah tersedia dan terbukti memberikan hasil nyata. Dengan AI yang tepat,
dokumen tidak lagi menjadi beban administratif, tetapi menjadi aset bisnis yang
aktif dan bernilai.
Pertanyaannya sekarang: sudahkah dokumen di perusahaan Anda mulai "hidup"?